Source: http://www.amronbadriza.com/2012/03/cara-memasang-meta-tag-keyword-dan.html#ixzz2KZdTLINz

Rabu, 06 Februari 2013

SUNAN DRAJAT (Syarifudin) part 2


KISAH SUNAN DRAJAT (Syarifudin)

Ajaran Sunan Drajad Yang Terkenal

                Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad  S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
                Sunan Drajat menggunakan beberapa strategi dakwah dakwah bil-hikmah, antara lain yang khas dari beliau adalah melalui media kesenian tradisional tembang pangkur dengan iringan gending Jawa. Terbukti dengan cara ini beliau bisa lebih mudah melakukan aktifitas dakwahnya. kanjeng Sunan Drajat yang mempunyai nilai filosofis yang tinggi dan patut ditauladani oleh anak bangsa, karena didalamnya sarat akan pembelajaran untuk mengembangkan kepedulian terhadap sesama manusia.
Diantara ajaran beliau yang terkenal adalah sebagai berikut :
·         Menehono teken marang wong wut
·         Menehono mangan marang wong kan luwe
·         Menehono busono marang wong kang mudo
·         Menehono ngiyub marang wong kang kudanan
maksudnya adalah sebagai berikut :
·         Berilah petunjuk kepada orang bodoh ( buta )
·         Sejahterakanlah kehidupan rakyat yang miskin ( kurang makan )
·         Ajarkanlah budi pekerti ( etika ) kepada orang yang tidak tahu malu
·         atau belum punya beradaban tinggi.
·         Berilah perlindungan kepada orang-orang yang menderita atau ditimpa bencana.
Ajarannya ini sangat supel, siapapun dapat mengamalkan sesuai dengan tingkat dan kemampuan masing-masing. Bahkan pemeluk agama lainpun tidak berkeberatan untuk mengamalkannya. Di samping terkenal sebagai seorang Wali yang berjiwa dermawan dan social, beliau juga dikenal sebagai anggota Wali Songo yang turut serta mendukung dinasti Demak dan ikut pula mendirikan Masjid Demak. Simbol kebesaran ummat Islam pada waktu itu. Di bidang kesenian, disamping terkenal sebagai ahli ukir, beliau juga pertama kali yang menciptakan Gending Pangkur.Hingga sekarang gending tersebut masih disukai rakyat Jawa.
Sunan Drajad, demikian gelar Raden Qosim, diberikan kepadanya karena beliau bertempat tinggal di sebuah bukit yang tinggi, seakan melambangkan tingkat ilmunya yang tinggi, yaitu tingkat atau derajat para ulama’ muqarrobin. Ulama yang dekat dengan Allah SWT. Kanjeng Sunan Drajat wafat dan dikebumikan di desa Drajad, kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dekat dengan makam beliau saat ini telah terbangun sebuah museum yang menyimpan benda-benda beberapa peninggalan di jaman Wali Sanga. Khususnya peninggalan beliau di bidang kesenian. Apabila anda berkenan maka pada sampai saat ini peninggalan tersebut masih bisa dilihat dan dikunjungi oleh peziarah (wisatawan).
Akhirnya saya sebagai penulis hanya bermohon kepada Allah swt, semoga dijadikan bagian dari bangunan dakwah yang kelak akan mengantarkan Islam kembali menjadi Ustadziatul’alam, Kebenaran itu hanya datang dari Allah, maka jangan sekali-kali kita ragu untuk mengambilnya sedang yang salah adalah datang dari diri penulis pribadi.




1 komentar:

  1. Terimakasih gan atas infonya yang bermanfaat ini, visit balik ya http://shalat-sunah-istisqa.blogspot.com/

    BalasHapus